Kiat Membangun Keluarga Bahagia

 


Ditulis oleh al-Ustadz Dr. Ismail Akzam, S.Pd., M.A.

Segala puji bagi Allah, dan semoga shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah.

Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan keluarga sebagai fondasi yang baik dalam membangun masyarakat, dan menjadikan kebahagiaan di dalamnya sebagai buah dari ketaatan dan ketakwaan. Aku bersaksi bahwa tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Allah Ta'ala, Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam kepada beliau, keluarganya, dan para sahabatnya.

Amma ba'du:

Aku berwasiat kepada kalian dan diriku yang penuh kekurangan ini untuk bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, karena itu adalah wasiat Allah kepada orang-orang terdahulu dan yang akan datang:

﴿وَلَقَدۡ وَصَّيۡنَا ٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡكِتَٰبَ مِن قَبۡلِكُمۡ وَإِيَّاكُمۡ أَنِ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ﴾

"Dan sungguh, Kami telah memerintahkan kepada orang yang diberi kitab sebelum kamu dan (juga) kepadamu agar bertakwa kepada Allah." (An-Nisa: 131)

Wahai hamba Allah, pembahasan kita hari ini adalah tentang membangun keluarga bahagia. Keluarga adalah inti masyarakat, dan ketika keluarga-keluarga baik, maka masyarakat pun akan baik. Kebahagiaan keluarga tidak dicapai dengan harta atau penampilan luar, tetapi dibangun di atas dasar-dasar syariat dan nilai-nilai keimanan.

Pertama: Takwa kepada Allah sebagai Dasar Kebahagiaan Keluarga

Sesungguhnya hal terbesar yang mendatangkan kebahagiaan bagi keluarga adalah takwa kepada Allah. Semakin dekat suami istri kepada Allah, semakin tercermin keberkahan pada rumah dan anak-anak mereka. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

﴿وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجۡعَل لَّهُۥ مَخۡرَجٗا وَيَرۡزُقۡهُۥ مِنۡ حَيۡثُ لَا يَحۡتَسِبُ﴾

"Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya." (At-Talaq: 2-3)

Takwa kepada Allah mendatangkan rezeki, menghilangkan kesedihan, dan meningkatkan cinta antara suami istri.

Kedua: Pergaulan yang Baik antara Suami Istri

Islam memerintahkan pergaulan yang baik antara suami istri. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

﴿وَعَاشِرُوهُنَّ بِٱلۡمَعۡرُوفِ﴾

"Dan bergaullah dengan mereka (istri-istrimu) dengan cara yang patut." (An-Nisa: 19)

Dan Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

"خيرُكم خيرُكم لأهلِه، وأنا خيرُكم لأهلي"

"Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik terhadap keluarganya, dan aku adalah yang terbaik terhadap keluargaku." (Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi)

Maka hendaklah suami bertakwa kepada Allah dalam memperlakukan istrinya, dan memperlakukannya dengan baik. Dan hendaklah istri bertakwa kepada Allah dalam memperlakukan suaminya, dan menjaga hak-haknya. Dengan demikian, kasih sayang akan bertahan dan keharmonisan akan berlanjut.

Ketiga: Dialog, Saling Memahami, dan Menyelesaikan Masalah dengan Bijaksana

Tidak ada rumah tangga yang terbebas dari masalah, tetapi orang yang bahagia adalah yang menanganinya dengan kebijaksanaan dan kesabaran. Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

"ليس الشديدُ بالصُّرَعةِ، إنما الشديدُ الذي يملكُ نفسهُ عند الغضبِ"          

"Bukanlah orang kuat itu yang pandai bergulat, tetapi orang kuat adalah yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah." (Muttafaq 'alaih)

Janganlah membiarkan momen kemarahan merusak kebahagiaan keluarga, tetapi harus mencari alasan dan memaafkan kesalahan.

Keempat: Berlaku Adil di antara Anak-anak dan Mendidik Mereka dengan Baik

Anak-anak adalah nikmat yang besar dan amanah di pundak kita. Kita harus mendidik mereka dalam ketaatan dan kebaikan. Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

"كلكم راعٍ، وكلكم مسؤولٌ عن رعيتِه"

"Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya." (Muttafaq 'alaih)

Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam juga mewasiatkan untuk berlaku adil di antara anak-anak agar tidak timbul permusuhan di antara mereka. Beliau bersabda:

"اتقوا الله واعدلوا بين أولادكم"

"Bertakwalah kepada Allah dan berlaku adillah di antara anak-anak kalian." (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari)

Kelima: Berdoa dan Beristighfar untuk Mendatangkan Keberkahan dalam Rumah

Di antara sebab-sebab kebahagiaan dalam rumah tangga adalah memperbanyak doa dan istighfar. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

﴿فَقُلۡتُ ٱسۡتَغۡفِرُواْ رَبَّكُمۡ إِنَّهُۥ كَانَ غَفَّارٗا يُرۡسِلِ ٱلسَّمَآءَ عَلَيۡكُم مِّدۡرَارٗا﴾

"Maka aku berkata (kepada mereka), 'Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, sungguh, Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu.'" (Nuh: 10-11)

Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam selalu berdoa untuk keberkahan di rumahnya. Maka kita harus meneladani beliau dan memperbanyak doa untuk keluarga dan anak-anak kita.

Penutup:

Wahai saudara-saudara yang tercinta, kebahagiaan keluarga tidak datang secara kebetulan, tetapi dibangun di atas ketakwaan, pergaulan yang baik, saling memahami, pendidikan yang baik, dan doa.

Mari kita jaga dasar-dasar ini dan memohon pertolongan kepada Allah, karena Dia-lah yang memberi taufik dan petunjuk.

Aku memohon kepada Allah agar menjadikan rumah-rumah kita makmur dengan keimanan, penuh dengan cinta dan kasih sayang, dan memperbaiki pasangan dan keturunan kita. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Kuasa atas hal itu.

Aku ucapkan perkataanku ini, dan aku memohon ampunan kepada Allah untukku dan untuk kalian. Maka mohonlah ampunan kepada-Nya, sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.


Posting Komentar

0 Komentar